Kalau beberapa waktu lalu saya menulis indahnya pesisir selatan Gunung Kidul, kali ini, masih nyambung sama tulisan tersebut, yakni pantai, namun lokasinya di kabupaten Bantul.
Kebanyakan orang tahunya pantai di Jogja itu ya Parangtritis, yang memang pantai ini seakan telah melegenda dan tersebar luas ke banyak orang. Seakan-akan pantai di Jogja hanya Parangtrits semata, padahal pantai yang sering disingkat Paris ini bukanlah satu-satunya pantai di DIY, bahkan di Bantul sendiri pun, ada pantai-pantai lain yang tidak kalah eksotisnya, selain pantai-pantai gunung kidul yang saya tulis kemarin tentunya.
Saya sendiri kurang bisa menikmati pantai Parangtritis secara pantai itu udah sangat ramai dan saya sendiri kurang suka dengan pantai yang kemriyek dan padat dengan manusia, apalagi biasanya kebersihannya sulit terjaga, maklum banyak manusia, banyak sampah.
Nah, cukup casciscusnya, sekarang ke inti cerita. Kali ini jalan-jalan saya ke pesisir Bantul diawali dari pantai paling timur di bantul, pantai Pandansimo.
Pantai Pandansimo (lama dan baru)
Sempat terjadi insiden kebablasen (penghalusan nyasar) karean saya hanya ngikut teman saya yang memimpin jalan di depan, saya pikir sudah hafal jalan dan pakai GPS segala, tapi ya, untung ada teman saya di belakang yang punya GPS lebih canggih di otaknya, hehe.
Pantai ini bisa dibilang pantai paling timurnya Bantul, ikuti saja jalan ke arah Brosot dan sebelum jembatan besar ada rambu ke pantai Kuwaru, lho kok Kuwaru? Yep, searah kok, santai aja J
Ikuti jalan aja, tidak sulit mencapai Pantai ini, kalau nyasar ya tinggal tanya penduduk setempat, gampang kan. Sampai akhirnya bertemu dengan pos gerbang untuk beli karcis masuk pantai, nah itu sudah dekat dengan pantai pandansimo.
Pertama saya dan teman-teman mengambil jalan terus saja mengikuti jalan setapak ke arah pantai, sampai bertemu pasir-pasir dan suara ombak, eh tapi kok, sepi, kotor dan tidak terawat sih? Ternyata saya salah pantai bung. Ini memang pandansimo, tapi katanya sudah ditinggalkan dan pindah lebih kearah barat.
Tahukah Anda, di pantai ini ada hybrid power plant, yang dikembangkan bersama oleh UGM dan Kemristek. Banyak terdapat turbin angin kalau tidak salah hitung ada 35 unit turbin angin dengan tingginya sekitar 17-19 meter. Jadi selain wisata alam pantai, ada “bonus” wisata teknologi disini. Kenapadisebut hibrid, karena power plant ini memanfaatkan kecepatan angin laut dan darat serta energi sinar matahari, jadi selain turbin angin juga ada sel surya.
Lokasi PHEPP ini dekat dengan pantai pandansimo baru, atau disebut saja pantai baru. Pantainya tidak terlalu ramai, dan tipikal pantai selatan berpasir gelap dengan ombak besar jadi tidak pas untuk main air disini. Masih banyak bangunan dan kios baru, namanya juga pantai baru. Nyaman sih, rindang banyak pepohonan, dan tidak ramai! Hehe
Pantai Kuwaru
Letaknya di barat Pantai Baru, tidak jauh sih, hanya saja saya tidak ngitung berapa pasnya. Secara keseluruhan tidak berbeda jauh dengan pantai Baru, hanya memang lebih ramai dan sudah established kios-kiosnya. Kalau ingin wisata pantai sekaligus kuliner, pantai ini pas banget. Banyak warung-warung yang menjual makanan laut matang serta hasil-hasil yang belum diolah, mentahnya maksudku. Lumayan rindang juga pantainya, ditambah lagi ada wahana bermain air anak, semacam kolam renang gitu deh. Disini juga disewakan ATV dan ada tracknya.
Pantai Goa Cemara
Goa Cemara? Pantainya ada goanya? Cemara apanya? Penasaran dengan namanya, saya pun mendatangi pantai ini. Kalau dari kuwaru sih, belok kanan aja langsung, atau tanya penjaga setempat kemana arah ke pantai ini. Awalnya jalannya masih berpasir dan jelek tapi kemudian disambung dengan jalan beraspal halus.
Ikuti saja terus sampai bertemu plang yang menunjuk arah pantai goa cemara. Pantai yang rimbun, dan saya paham kenapa namanya goa cemara. Sebelum ke bibir pantai akan melewati rimbunan pohon cemara udang yang sangat lebat, sehingga mungkin itu sebabnya dinamakan goa cemara.
Pantainya sendiri standar, yang spesial ya goa cemaranya itu. Kata salah satu bapak yang menjaga parkir, ini pantai masih muda, belum lama dibukanya, dan seperti biasa, ada cerita rakyat setempat mengenai pantai ini, namun saya agak lupa gimana ceritanya (nyesel).
Pantai Pandansari
Terkenal dengan mercusuarnya, sayang sewaktu kesana mercusuarnya sedang tutup dan tidak bisa dimasuki dengan bebas. Karena itu pulalah saya Cuma lewat dan liat-liat dari atas jok motor saya, kecewa ceritanya. Hahaha.
Disini juga ada kebun buah naga.
Pantai Depok
Jangan keliru sama Depok di Sleman apalagi yang di dekat ibukota. Pantai Depok adalah tetangga dekat pantai parangtritis, pantai ini juga bisa dibilang pantai kuliner. Menikmati debur ombak pantai sambil menikmati ikan bakar atau olahan laut lainnya sungguh nikmat. Kalau cuaca mendukung, menyewa ATV juga asyik untuk keliling pantai.
Pantai Parangtritis.
Cant say much. Sudah banyak cerita tentang pantai ini kan? Well yang ingin saya coba adalah wisata pantai ini dari udara. Menggunakan paralayang, take off dari parangendog. Hanya saja belum diberi kesempatan. Ada yang tau dan mau? Ayo pacu adrenalin. :D
0 comments:
Post a Comment